Dia bergidik ngeri membayangkan bila Wewengko menggagahinya.“Jangan mimpi!” Artika secara tidak sadar meludah saking
jijiknya.“Hmm.. Bokepindo tsk….” Tira mencibir. Wewengko tertawa puas. Sambil melakukan oral Seks, Artika juga dirangsang nafsu
birahinya, hal itu membuat Artika makin bernafsu melakukan oral seks. Satu persatu anggota
OPM
itu menggilir Artika. Wewengko kemudian menggerak-gerakkan genggaman tangannya
melingkar membuat payudara Artika seperti adonan kue yang sedang
diuleni, hal itu membuat Artika merasa kegelian tapi juga sekaligus
terangsang.“Ohhh…. Wewengko mamandangi tubuh yang mulus itu
dengan tatapan buas, matanya menatap ke arah payudara Artika yang naik
turun, begitu putih mulus. “Saya
hanya mau menyuruhmu mandi biar bersih..” katanya. Artika
merasa seolah tatapan itu siap menelannya hidup-hidup.“Benar-benar perempuan yang cantik. Salah satu dari mereka yang berbadan
tegap
dan hitam dengan badan penuh bulu menarik Artika keluar dari mobil. Hanya
ada
sebuah meja makan berukuran sekitar dua kali tiga meter dilengkapi enam
kursi yang mengelilinginya, meja dan kursi itu juga terbuat dari kayu
masif yang dihaluskan.
