Begitu pula aku, akupun kala itu sudah tak lagi mampu berpikir lurus ketika melihat mbak nila yang sudah hampir telanjang itu. Penyesalan yang kurasakan membuat dadaku sesak hingga tak bisa bernafas.“Maafkan saya mas sofyan, gibran.. Bokep india Udah ah mbak, pundung nih aku..”“Hihi iya iya.. Mbak!” Ujarku sambil menggelinjang. Udah dong.. Masih dengan birahi yang meluap-luap, mbak nila kembali menuntun tanganku beraksi lebih liar lagi.“Jempolnya don.. Apalagi memeknya yang rimbun dan lembab itu tak henti-hentinya pula meneteskan cairan bening di tanganku. Kakiku menjejak kuat-kuat di karpet, sembari tanganku juga ikut menjambak karpet menahan gebrakan kenikmatan yang begitu dahsyat ini.Diantara kaburnya pandanganku saat itu, aku sekilas melihat mbak nila meloloskan bahu daster sebelah kirinya hingga payudaranya meloncat keluar. Udah sini cepetan mbak udah bawa uang gopek nih.”“Duh nggamau mbak, aku gasuka dikerok. Dan yang jelas burungku terasa nikmat sekali. Namun ketika aku baru hendak beralih, mbak nila dengan lincahnya melingkarkan kedua kakinya di pingggulku, sehingga aku tak bisa kemana-mana.




















