“……………”
“Ogie…?” tanyaku lagi “ kenapa…? Bokep ojol penis keras itu terasa begitu besar dan sesak, menguak celah kewanitaanku lebar-lebar.“Enak dek…?”
“Hee…ehhh” Kuanggukkan kepalaku dalam-dalam. Dengan seksama, kulihat penis lelaki perawakan timur tengah ini.“Besar dari hongkong…?” tanyaku dalam hati. Bak mendapat durian runtuh, Ogie segera membungkukkan badannya dan melepas celana dalam lusuhnya. Threesome, seks bertiga.Aku, mas Manto dan Ogie, berlomba-lomba untuk dapat lebih dahulu mencapai garis finish kenikmatan. “Nakal kamu yaaa…” ujar mas Manto sambil mulai menghujamkan batang raksasanya dalam-dalam ”…istriku nakal sekali…mirip pelacur murahan…buruan dek …buruan…sepong saja kontol kecil itu…hahahahaha…”
Tak kupedulikan ocehan tak bermutu yang keluar dari mulut mas Manto. Dia menawarkan orang yang sama sekali tak aku kenal untuk dapat menikmati ketelanjanganku. Benar-benar kampungan. “Ayo Gie… gantian….” ujar mas Manto. Dan semakin kupercepat kocokan tanganku pada penis panjangnya. Rambut kemaluannya tumbuh tak terawat, sangat rimbun dan panjang, sehingga kalau dilihat sekilas, buah zakar Ogie seolah menghilang tertutup rambut kemaluannya.




















