Setelah kesempatan saya dan Ayu untuk bermain cinta (saya tidak tahu apakah itu bisa disebut bermain cinta) yang pertama kali itu, maka kami menjadi semakin berani dan Ayu dengan bebasnya akan datang kerumah saya hampir setiap hari, paling sedikit 3 kali seminggu.Apabila dia datang, dia akan langsung masuk kedalam kamar tidur saya, dan tidak lama kemudian sayapun segera menyusul. Saya hampir tidak percaya akan apa yang saya dengar. Bokep hd “Sakit, ibu.” Ayu bangkit kembali dan berkata,”Johan tunggu sebentar,” lalu dia pergi keluar dari kamar.Saya tidak tahu kemana Ayu perginya dan sambil menunggu dia kembali sayapun berlutut didepan kemaluan Efi dan sambil memegang batang penis, saya mempermainkan kepalanya di clitoris Efi. Paling-paling saya hanya memasukkan penis saja kedalam vaginanya yang terasa banjir dan becek karena darah mensnya. “Efi mau kancitan, kalau nggak nanti Efi bilangin Abah.” “Jangan Efi, jangan bilangin Abah.., kata Ayu membujuk. Ayu kemudian merosot celana dalam Efi dan saya melihat kemaluan Efi yang sangat mulus,




















