Untuk sesaat aku merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Bokef Sebagai balasannya, nih..” Angga melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku.Dia langsung melumat kemaluanku dengan mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut-denyut geli. Edan! Edan..Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dengan Angga. Beberapa teguk Martell membuahkan hasil juga. Orang tuanya sampai sungkan pada orang tuaku dan berusaha menghiburku dengan mengatakan bahwa Kristian akan sering pulang ke Indonesia untuk menengokku. Kutumpahkan semua perasaanku dalam air mata yang segera tersapu guyuran air hangat. Sejurus kemudian dia mulai memelukku dan mengatakan kalau dia segera pulang karena khawatir aku belum makan atau kesepian di rumah.Lama-lama aku kasihan juga padanya. Pelan-pelan lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang reaksiku. Seperti membangkitkan macan tidur. Apa orang tuaku setuju aku menikah dengannya?Pikiranku sudah jauh lebih baik sekarang.
