Tapi tidak ada reaksi apa-apa. Indo bokep Lalu saya tidur menghadap ke arahnya. Saya hanya bercelana dalam.Sri memejamkan mata. Tenggorokan saya seperti tersekat. Kalau berteriak-teriak? Tinggi semampai, ramah, periang. Dia rebahkan tubuhnya di sisi Nisa. Dia membuka matanya.“Kamu cantik sekali.” Dia terbelalak dan merapatkan selimutnya.Saya terus memandanginya. Mengocok dan meremas-remas dengan sangat kuatnya. Tak ada rekasi. Istri saya memberi penjelasan tetang bagaimana Sri pintar merawat Nisa.Penjelasan ini tidak bisa diterima ibu. Tetapi melihat fisik gadis itu, saya ragu.Rupanya istri saya tahu apa yang ada dalam benak saya. Birahi saya muncul sejak siang. Saya jadi ketakutan. Kali ini dia diam. Nggak boleh gitu,” katanya.Nisa bergerak-erak seperti mau bangun. Ke atas, di paha. Saya menjadi iba. Benar-benar membingungkan kan? Dan, waduh. Serentak dengan itu saya mengulum kelentit. “Sudah kamu tiduran di situ dulu nanti kalau sudah waktunya aku bangunin terus kamu bawa Nisa ke kamarmu,” kata saya.Perangkap saya pasang. Maklum saya dan istri pekerja, sehingga tanggung jawab anak sepenuhnya kami
