Tech noir Molly Sexy Dance Menggoda Pascol Mango: AI, korporasi, dan pilihan. Bokef Visual gelap, pace tegang. Minus: tema berat. Untuk pecinta spekulatif. Mulai.
“Katanya dulu waktu pacaran sudah siap hidup susah, yang penting saling mencinta,” rayuku. Dia memasukkan hanya sebatas kepala “rudal” ke dalam mulutnya, dihisap, dilepas (hingga bunyi “plop”), dijilati kepalanya, dihisap lagi, begitu keras menjadi “siaga satu”, dimasukkan semuanya ke dalam mulut, dilakukan berulang-ulang. Dengan tidak kehilangan akal aku berusaha melepas anak kunci di dalam kamar dengan menusuk dari luar dengan obeng, agar jatuh ke koran yang aku letakkan di bawah pintu. Yah aku coba jalani saja, hingga suatu saat.. Dia memasukkan hanya sebatas kepala “rudal” ke dalam mulutnya, dihisap, dilepas (hingga bunyi “plop”), dijilati kepalanya, dihisap lagi, begitu keras menjadi “siaga satu”, dimasukkan semuanya ke dalam mulut, dilakukan berulang-ulang. “Tetapi menurutku jerawatmu itu karena nafsumu yang nggak tersalurkan, jadi timbul di wajahmu terus sering marah-marah,” kataku. Dia kembali masuk ke kamar untuk melanjutkan tidur tanpa mengunci kamar. “Itu maunya Papa agar bisa sering main, tapi gimana yah, aku khan nggak bisa nafsu kalau aku ada masalah
