Sejak saat itu kami pun mulai akrab, aku juga
sudah mengenal kembarannya yang bernama Susanna yang lebih tua beberapa
menit dari Susanti. Orangnya
sering memakai baju yang agak ketat jadi bentuk tubuhnya yang indah itu
dapat kulihat, ingin rasanya tenggelam dalam pelukannya. Bokep montok “Wah kaya surga aja nih”, kata aku dalam hati. “Iya, kita cewek juga boleh dong ngeliat, bukan cowok aja dong, kan emansipasi nih”, Susanna menambahkan. Mereka pun sering ke kostku dan aku
kenalkan kepada teman kost yang lain. Andry yang baru masuk menutup pintu lagi dan terdiam
beberapa detik sambil memandangi kami yang hanya tertutupi oleh barang
seadanya. Sementara Susanti sibuk mengetik, aku ngobrol dengan
Susanna, ternyata Susanna agak genit, obrolannya kadang-kadang suka
nyerempet ke arah seks segala, beda dari adiknya yang sedikit tenang. Kemudian aku berkata pada Susanti, “Gimana Ti, filmnya bagus
nggak?”, dia hanya mengangguk menjawab pertanyaanku. Melihat itu rasa kagetku pun
mulai pulih kembali, aku menarik Susanti duduk di pangkuanku
berhadap-hadapan, dan kumasukkan penisku ke dalam vaginanya, ternyata
Susanti masih perawan, terbukti ketika kumasukkan



















