did…dalemm” aku menjawab sambil mengerang. Aku terdiam di ujung tempat tidur memandang dirinya yang memasang rantai pintu kamar.Situasi ini tampak berbahaya. Video bokep Dia membayar kamar tersebut.“Kok hotel pada penuh ya?” tanya dia saat menekan pin kartu debitnya di mesin EDC.“Lagi ada munas partai pak, jadi banyak tamu yang datang.”“Ohh… Pantesan banyak bendera partai di pinggir jalan.”“Ini kuncinya,” kata si resepsionis. Tawanya terdengar renyah dan puas.“Kenapa ketawa?” tanyaku ketus.“Jangan kaku gitu ah,” dia memberi saran. Kontrakanku cuma 10 menit jalan kaki kok dari sini. Kuhisap pangkalnya sambil kutarik keluar mulutku hingga ke ujung, kemudian kuemut sebentar kepalanya lalu kumasukkan lagi ke mulutku hingga mentok. Begitu terus sampai dia mendesah keenakan.“Sssshh.. Tampak puas sekali melihat kondisiku yang sekarang. Itu foto yang biasa saja sebetulnya, namun fakta bahwa foto itu diambil dan dikirim oleh ‘dia yang seharusnya tidak berada di sini’-lah yang membuatku deg-degan.Dia adalah temanku di Facebook.
