“Ya, masuklah”, seorang pria membuka pintu dan mempersilahkanku masuk. Bokepindo “Tangkap kakinya!”, perintah salah satu pria. “Apa itu?”, tanya Alex. Aku coba membuatnya kembali mengerti ‘Saya sedang sakit, saya butuh istirahat, tolong mengerti’. Dokter itu geleng-geleng dan menjawab, “Aku seorang dokter, aku menyembuhkan yang sakit, bukan membunuhnya”, jawabnya. Kini mereka secara bergiliran menggenjotku dari lubang anusku. “Beliin kue ya pa”, pesan Chelsea kepada papanya. Kepalaku pusing, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permintaan mereka. Tubuh lemah sekali, semakin mencium bau muntahan ini semakin mual pula aku hingga ingin muntah lagi. Obatnya bekerja, dokter itu melakukan tugasnya dengan baik. Namun aku sedikit tersentak kaget ketika menemukan dokter itu ternyata tidur di sebelahku, dan tanpa pakaian. “Lepaskan aku…”, pintaku sambil menendangkan kakiku. Dengan sangat terpaksa akupun membiarkan penisnya masuk ke dalam mulutku. Pria itu mulai menciumi bibirku, aku tidak bisa menolak, ia menindihku dengan kuat hingga aku hampir tidak bisa bernafas.Puas menciumi bibirku, ia pun berjongkok tepat dekat




















