Mas sofyan dan gibran pun dapat cepat akrab denganku walau baru saja berkenalan, sehingga akupun jadi merasa makin bertanggung jawab secara moril untuk menjaga dan membantu mbak nila di kosan ini.Malam itu aku pulang sedikit larut dari biasanya. Kukunci pintu kamar mandi, dan kuguyur kepalaku dengan segayung air dingin.Dalam hati aku rasanya ingin berteriak sekuat tenaga. Indo bokep Sampai saat itu aku masih benar-benar tak tahu harus berbuat apa. Tak lupa jempolku juga masih terus mengusapi klitorisnya habis-habisan. Sakit.” Tolakku.Namun percuma saja, karena apabila mbak nila sudah memberi komando, tak ada apapun yang bisa menghalanginya.Dan benar saja, tak lama mbak nila masuk kembali kekamarku membawa minyak pijat berwarna bening diatas mangkok kecil beserta botol botolnya.“Mana sini punggungnya, cepetan duduk.”“Ah nggamau ah mbak, aku gasuka bau minyak angin.”“Ini minyak zaitun kok, bukan minyak angin. Sementara itu aku masih agak terengah-engah akibat klimaksku barusan. Sementara dilain pihak mbak nia terkekeh puas melihat reaksiku.




















