Semakin lama segalanya semakin liar. “Janji ?!”, kak Dewi menatapku dalam-dalam. Bokef “Periksa semua kunci rumah ya Ted kalo mau pergi. Tapi lama kelamaan ada rasa ngilu dikemaluanku. Melihat pakaiannya yang lagi dijemur saja aku terangsang. Kumatikan TV. Aku dan kak Dewi sarapan seperti biasanya, tapi rasanya suasana betul-betul mencekam. Masuk kedalam dekapan hangat tubuh kak Dewi. Aku ragu sesaat. Aku dengan mengendap keluar rumah, motorku-pun kudorong keluar halaman. Aku senang mendengar kak Dewi mendesah-desah dan merintih. Tiba-tiba aku mendengar kak Dewi mendesah pelan. Semakin kugesekkan semakin terasa nikmat. Lalu ia menghela nafas panjang. Sungguh sensasinya luar biasa. Kalau tidak khawatir mendengar kembali teriakan kak Dewi yang menyuruh sarapan mungkin aku memilih untuk tidur lagi. aja. Ia begitu telaten dan memperhatikan aku. “Cuma gesek-gesek aja !”, aku kemudian menandaskan. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. Akhirnya tak urung kak Dewi menuruti kemauanku. Wah nembus ! “Ih apaan nih, sini !
