katanya menggoda, menunjukJuniorku.Darahku mendesir. Indo bokep Baru saja aku memasang ikatpinggang, Wien menghampiriku sambil berkata,Telepon aku ya..!Ia menyerahkan nomor telepon di atas kertas putih yangdisobek sekenanya. diamendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yang.., cepatcepat berkemas. Aku masih mematung. katanya.Halo..? Tapi eh.., seorang penumpang pakaikaos oblong, mati aku. Ia terusmengelap pahaku. Tetapi,bayangan itu terganggu. Bautubuhnya tercium. Kini ia pindah ke paha,agak berani ia masuk sedikit ke selangkangan. Bibirku melumat bibirnya.Jangan di sini Sayang..! Ayo..!Mbak.., pahaku masih sakit nih..! Ada dipan kecilpanjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhkudan lebih sedikit. Duduk di tepi dipan. Ia hanyamenampakkan diri separuh badan.Mbak Wien.., aku mau makan dulu. Tapi ia masihberjongkok di bawahku.Yang ini atau yang itu..? Membuka celanaku danbajuku lalu gantung di kapstok. Ciut. Tetapi sejak tadi aku tidakmelihat wanita yang lehernya berkeringat yang tadimengerlingkan mata ke arahku. Ia kerja di sana? kata wanita setengah baya itu.Aku tengkurap. katanya sedikit terengah.Oh ya. Langkahku semangat lagi. Atau maugunting? Nafasnya tercium hidungku.
