Dia pun semakin menggepitk-gepitkan kakinya.Sekarang kami konsentrasi ke setiap gesekan, setiap lipatan, setiap senti dari liang kemaluan Liani. Bokep montok Semakin intensif aku meremas, semakin intens juga dia menikmatinya. Segala rem sudah di lepas dan kami pun melayang tanpa kendali menikmati semuanya malam ini….Kurasa hujan di luar semakin deras. Liani merintih tak kalah dahsyat… bahkan lebih hebat dari erangan Cenit dan Rinay berbarengan.“Bang… agh! Ke arah payudaranya yang terbuka, putingnya semakin mengeras. Tiba-tiba ia tertawa mengikik… seperti ada yang lucu. Aku berbaring dengan rileks. Kali ini Cenit yang giat menekan-nekankan pantatnya, maksudnya supaya punyaku masuk lebih dalam.Sembari memelukku erat, ia terus mengempot-ngempotkan pantatnya. Kemudian membalas lagi dengan tekanan ke atas, sambil menggoyang pantatnya ke kiri dan kekanan. Buru-buru ia pergi ke belakang dan kembali dengan secarik kain. Gadis ini butuh dipuaskan. berbagi antar sahabat tak ada salahnya, bukan?
