Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dgn hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Tiba-tiba saja Lidya. Bokep indo Lidya bersama Mamanya yg umurnya mungkin sebaya dgn Ibuku. Dan memang benar, ternyata Lidya berulang tahun malam ini. Tak terlihat ada pesta. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan sedikit berbulu.Tergesa-gesa Lidya melepaskan penutup terakhir yg melekat di badannya. Aku memang mudah sekali disogok. Aku tak rela Mbak Indira jadi milik orang lain. “Jangan lupa jam tujuh malam, ya..” kata Tante Amanda mengingatkan. Ayo..”, ajak Lidya setengah memaksa. Selesai makan malam, Lidya membawaku ke balkon rumahnya yg menghadap langsung ke halaman belakang.Entah disengaja atau tak, Lidya membiarkan sebelah pahanya tersingkap. Sementara bagian bawah badanku semakin menegang serta berdenyut.Entah berapa kali dia membisikkan kata di telingaku dgn suara tertahan akibat hembusan napasnya yg memburu seperti lokomotif tua.




















