Entah sudah berapa kilometer aku berjalan kaki. Karena rencananya memang mau kabur, aku tidak perlu lagi berpamitan. Bokep barat Nyonya Wulandari langsung memeluk dan merebahkan kepalanya di dadaku yang basah berkeringat. Tapi aku perlu yang bisa setir mobil. Apalagi setelah beberapa hari aku bekerja di rumah ini aku sudah bisa mengetahui kalau majikanku, Nyonya Wulandari selalu sibuk dan jarang berada di rumah. Bahkan dari Bi Minah, yang tugasnya memasak itu aku baru tahu kalau bukan hanya aku yang sudah menjadi korban kebuasan nafsu seks Nyonya Wulandari. Beberapa orang pembantu sudah menyarankan agar aku pergi saja dan rumah ini. Tidak ada satupun yang melirik apa lagi memperhatikan lamaran dan ijazahku. Tapi Nyonya Wulandari selalu memberiku obat perangsang, kalau aku sudah mulai tidak mampu lagi melayani keinginannya yang selalu berkobar-kobar itu. Tanpa membuang-buang waktu lagi, aku bergegas meniggalkan rumah itu. Tapi juga jadi kekasihnya di atas ranjang.Mungkin karena aku sudah mulai loyo, Nyonya Wulandari membawaku ke sebuah club kesegaran.




















