Memek Desi Dikentut Pelan-pelan

Akhirnya kami memutuskan untuk makan di warung dekat pasar kecamatan. ”E…ee…mengko dhisik..to mas..aku isih udo… aku tak ngaggo anduk dhisik” yu Darmi berteriak agak gugup dengan bahasa jawanya yang medhok. Bokep crot Hal yang membedakan adalah aku sudah mempunyai rumah sendiri di dekat pasar tempatku berjualan sedangkan kang Sarjo masih tetap tinggal di desa. Orangnya tidak cantik memang, tetapi wajahnya manis khas wanita desa. Aku sempat melirik dan kulihat yu Darmi tampak terpejam seakan-akan sedang menikmati remasan tanganku di pantatnya. Bahkan istriku pun sudah menganggap yu Darmi dan kang Sarjo sebagai bagian dari keluarga kami.Suatu hari menjelang tahun baru seperti biasa aku sudah mulai menata kiosku untuk memulai rutinitas berdagangku. ”Wis yo mas… aku tak muter lagi…””Monggoh…yu…moga-moga susunya cepet habis..” Dan yu Darmi pun berlalu dari kiosku untuk meneruskan jualannya. Aku segera telpon istriku dan memberitahu kalau kami masih kehujanan dan menunggu hujan reda di Puskesmas.

Memek Desi Dikentut Pelan-pelan

Related videos